Kamis, 03 Juni 2010

Peralatan "perang"ku telah berganti ( breast feeding )

Halo Moms!!! salam Ibu!!!
Yang dulu peralatan perang sehari-hariku kertas, bolpoin, laptop, printer dan teh anget (hehehe..) sekarang sudah berganti 180 derajat!
Alat perangku sekarang adalah Alat-alat bantu meyusui :)
Kusebutin satu-satu ya (diluar dot bayi dan box buat menyimpan ASIP), Semoga bermanfaat bagi calon bunda buat siap-siap :

1. Manual breast pumps
Pompa PD ini berguna banget diawal menyusui dulu. Karena puting belum berbentuk dan kadang menyulitkan adik kecil, maka sebelum menyusui aku gunakan pompa ini untuk membentuk puting dan membuka kelenjar ASI (awal menyusui masih susah keluarnya) tapi begitu ASI keluar langsung disusukan ke adik.
Kalo sekarang, ASI sudah lancar keluar-nya jadi ku pergunakan kalo mo keluar rumah n nitipin adik bayi beberapa lama ditempat nenek-nya, tapi gak punya waktu buat memeras PD, kugunakan pompa untuk memeras agar cepat dapat banyak.

Kupunya merk Pigeon.

2. Breast shields
atau yang disebut milk cups. merk Avent. Bentuknya 2 mangkok transparan yang keras dan ringan. mangkok ditumpuk dan disipkan d bwh bra. Dulu aku beli untuk menampung asi yang terus menetes pada waktu adik berusia d bwh 1 bulan dan untuk melindungi putingku yang luka. Awalnya aku pakai breast pad, tapi puting yang luka kayaknya g mau kompromi dengan semua yang menempel. Sakit euy kalo kegesek ato hanya menempel. Jadi kugunakan mangkok ini agar puting tidak bergesekan dengan bra.

Setelah membaca buku "kiat sukses menyusui" ternyata fungsinya banyak banget. Selain yang aku sebutkan diatas jg bisa untuk mengkoreksi puting datar dan meningkatkan produksi asi. Dipakai ketika menginjak trisemester ketiga saat kehamilan. mula-mula dipakai setengah jam hingga 1 jam kemudian ditingkatkan lama pemakaian hingga 8-10 jam sehari. dan ketika melahirkan digunakan setengah jam sebelum waktu menyusui tapi ada catatan tidak boleh dipakai pada malam hari karena tekanan dapat membuat saluran susu tersumbat. Dan tidak boleh dipakai terus menerus dalam waktu yang lama serta dalam keadaan berbaring karena dapat memberikan rangsangan berlebih pada puting susu.

3. Nipple shields
Penyambung puting susu. Kugunakan ketika mastitis dulu. Karena ada pembengkakan PD yang amat sangat, putingku jadi datar dan sangat sakit ketika adik menyusu. Aku lupa merk-nya tapi aku beli yang murah-murah , sekedar nyoba-nyoba. Reaksi adik sih tetap semangat buat menyusu tapi kok aku jadi ngerasa aneh, jadi geli-geli gitu deh hehehehe Jadi kutinggalkan mending adik langsung aja menyusu, sakit-sakit gpp deh

4. Breast pads
Penyerap ASI yang ditaruh dibawah bra. Pertama menyusui memang asiku tumpah ruah. Kewalahan banget, baju jadi basah semua.
Aku coba breast pad merk pigeon, enak, kering, menyerap dengan bagus tapi ada kendala.. karena tumpah ruah gak karuan beberapa saat kalo penuh harus diganti. Sehari bisa berkali-kali ganti. Tekor dong hehehe
akhirnya aku beralih ke breast pad yang bisa dicuci merk avent.
bahan dari cutton, harga gak sampe 50rb dapet 6 biji, bisa dicuci, dipakai enak, nyaman, dan gak bikin tekor :)

5. Nursing cover
Penutup bagian dada ketika menyusui, berguna banget kalo menyusui adik ditempat-tempat umum. Setelah search di ol shop, ada 2 jenis nursing cover, ada yang bentuknya kayak celemek ada yang bentuknya kayak rok melingkar menutupi dada bagian depan sampe punggung. Aku pilih yang kedua. Thx to cabun Astari yang kasih aku Nursing Cover. thx thx buanget :)
Read More..

Pengalamanku dengan si mastitis

Mom n newmom, aku mau cerita dikit nih soal pengalamanku menyusui. Pengalaman yang gak akan terlupakan sakitnya. Ini bermula pada saat aku baru saja melahirkan anak pertamaku..

19 feb : Putri kecilku lahir, sehat, dengan persalinan normal berat 3.4kg panjang 50cm. Alhamdulillah.... semua lancar, pingin cepet-cepet pulang dari rs n berlama-lama ma anakku yang cuantek hehehe
Asi belum keluar. PD bengkak.


23 Feb : Asiku mulai keluar. Wih senangnya... luka persalinan juga mulai sembuh. Tetangga, temen ex kantor, teman sma, smp, temen kantor suami semuanya datang menjenguk. wehhhh sakit setelah melahirkan sudah terlewati. Tapi PD tetep bengkak, sakit.

25 Feb : PD tetep sakit, adik kecil yang mulai hari pertama dah mulai belajar nenen dah lancar minumnya. Tapi puting mulai pecah-pecah n luka. Perih banget

5 Maret : Tubuh capek. Adik kecil tidur sepanjang pagi n siang tapi tepat jam 11 malam selalu bangun n nenen terus sampe pagi.luka puting belum sembuh menjadi semakin parah. PD tetep bengkak. Disinilah mulai nyeri banget kalo menyusui n ada perasaan ngeri dijam-jam menjelang menyusui. Tiap menyusui aku menggeliat-ngeliat menahan sakitnya. Hari ini aku merasa meriang jika magrib menjelang. Karena aku takut kena Flu maka aku pake masker terus.

6 Maret : Meriang selalu datang setiap menjelang magrib. Aku mulai kuatir kalo kena DB ato Typus karena aku benar-benar kelelahan. 2 minggu begadang dan kalo pagi ato siang gak bisa tidur sama sekali. PD masih aja bengkak. Ibu-ibu yang menjengukku bilang selapan (40hari) pasti udah baikan, aku agak tenang tapi aku tetap ke dokter umum dekat rumah. Aku bilang aku takut kalau DB ato typus, dokter pegang PDku n bilang kalo kemungkinan aku meriang karena PD bengkak ato orang jawa bilang "ngerangsemi". Bu Dokter menyarankan aku lebih sering menyusuinya,frekuensi diperbanyak. Dan bu dokter bilang kalau sudah 40 hari pasti aku tau caranya gmn ngatasi PD bengkak dengan sendirinya (Insting wanita maksudnya). Tenanglah aku...

13 Maret : PD kanan mulai mengempis, PD kiri bagian bawah mulai memerah, Mandi yang dulu waktu yang menyenangkan sekarang jadi waktu yang sangat menakutkan!!! Bahkan kena air aja sakit, waktu menyusui bukan lg acara yang ditunggu-tunggu tapi jadi menakutkan jg. Adik Lila mulai rewel hari ini. MasyaAllah...

17 Maret : aku sudah benar-benar kesakitan. tiap menyusui menangislah aku saking sakitnya. Ukuran PD kiri dah bengkak 2x ukuran normal. ASI menurun. Dipompa pun tak keluar banyak padahal sebelumnya walau puting pecah-pecah air susu melimpah. Aku sudah gak tahan. Aku perlu bantuan. Aku cari cara mengatasinya lewat buku-buku. Buku ini mengatakan jika PD merah, keras, sakit n ada gejala flu segera ke konsultan penyusuan untuk mendapat pertolongan. Karena ini sudah ada indikasi infeksi dan harus diobati dengan antibiotik. Segera aku ke dokter kandunganku. Dokter ku bilang GPP, dikasih pons*** aja sebagai pereda nyeri dan disuruh balik besok untuk belajar cara menyusui dengan suster. PD ku cuma dilihat sebentar.

18 Maret : Sesuai perjanjian dengan suster, aku kembali lagi ke rumah sakit. Begitu kuperlihatkan PD kiriku. Suster langsung heboh, ini sudah mastitis katanya. Dipanggillah suster-suster lainnya untuk membantuku mengeluarkan asi agar jangan sampai mastitis, kompres panas ,diurut setelah dianggap cukup, dikeluarkan. Ternyata susah membuka kelenjar, aku menyesal gak bawa pompa PD. akhirnya suster memodifikasi suntikan besar menjadi pompa. Ampun sakitnya ketika suntikan itu ditarik. Setelah keluar sedikit ternyata asi masih bagus. Aku langsung disuruh menyusui bayiku kurang lebih 1.5 jam. PD melunak, tapi warna merah itu tetap ada dan ada bagian yang mengeras tidak bisa dilunakkan. Berhub Dokter kandungan datangnya malam, suster menyarankan aku minta antibiotik ke dokter anak yang sedang praktek. Ketika dokter anak memeriksa ku juga bilang gpp n gak perlu antibiotik. karena menurut dokter bukan mastitis, hanya penyumbatan ASI. Pulanglah aku...

19 Maret : PD kembali membengkak, kulakukan cara yang sama dengan suster kemaren. kubuka kelenjar dengan pompa PD. GAK BERHASIL. kuurut n kompres air panas cuma bikin PDku semakin merah. Kali ini ASI PD kiri tidak keluar sedikitpun. Sakit mulai menjadi-jadi. Gak pernah kukira perjuanganku memberikan ASI untuk buah hatiku terasa sangat berat seperti ini. Sungguh menguras emosi.
Kucari info di inet, teman seperjuangan yang telah melalui sakitnya mastitis, apakah gejalanya sama dengan aku? bagaimana sembuhnya? berapa lama lagi ini harus kulalui? Banyak yang bisa melalui hanya dengan mengurut, kompres air hangat dan menyusui lebih sering. Ada satu bunda yang sharing pengalamannya mastitis yang akhirnya PD harus dibedah dan harus mengkonsumsi obat penyetop ASI. Ya Allah... anakku baru 1.5 bulan.. haruskah aku harus menyetop ASI?

20 Maret : PD kiri sudah aneh sekali bentuknya. Parah! aku sudah gak tahan. pagi-pagi aku minta suamiku mengantarku ke dokter kandungan yang lainnya. Hari ini hari sabtu pagi jadi banyak dokter kandungan yang tidak praktek, untunglah ada dokter di RS lain yang praktek. Aku minta ke dokter untuk memeriksaku, jangan hanya melihat dari jauh, aku benar-benar butuh bantuan. Dokter brusaha memeras PD kiri tanpa pompa, Ya Tuhan yang keluar bukan ASI tapi nanah. PD kiri terus diperas sampe nanah berganti ASI. Dokter bilang aku sudah kena mastitis, beliau kasih antibiotik untuk 5 hari dan disuruh telp gimana perkembangannya nanti. Saran beliau aku harus sering menyusui dengan catatan nanah di awal dikeluarkan dulu. Kalaupun ASI nanti tercampur nanah sedikit gpp.

25 Maret : Walau bengkak dan merah, PD kiri mulai berangsur-angsur mengeluarkan ASI banyak. Agak lega karena adik bisa minum ASI lagi tanpa bantuan sufor seperti sebelumnya. Setelah kuperhatikan ternyata nanah tidak hanya di awal, kadang ditengah2 juga muncul, itu kutau karena adik Lila dipertengahan suka membuka mulut sedikit ASI keluar dr mulutnya kadang ada nanahnya. Ya Allah semoga adik tidak apa-apa. Aku merasa bersalah banget, takut kalo yang masuk ke tubuh adik malah menimbulkan penyakit. Walo dokter bilang gpp tp rasa takut tetap ada. Maafkan ibu sayang...
Karena masih merah n bengkak dokter yang kutelp menyarankan diperpanjang lagi 5 hari pemberian antibiotiknya.

30 Maret : SUdah 10 hari. Waktunya kontrol ke dokter. Kata dokter sebagian besar nanah tidak bisa keluar lewat kelenjar air susu dan tidak bisa terserap tubuh. Jadi harus di-insisi. PD dilukai kecil yang kemudian diberi drain beberapa hari untuk mengeluarkan infeksi. Tapi dokter menunggu 1 minggu lagi, diberi obat agar benar-benar matang infeksi di PD kiri. Seminggu kemudian dokter akan merujuk ke dokter bedah. Allah beri kesabaran hambamu ini... ternyata penyakit ini gak bisa sembuh 1-2 hari...

1 April : Suami yang melihat aku sudah gak tega, semua sudah kelelahan aku capek, suami capek, ibuku yang menjaga adik juga capek sementara adik sangat rewel dari semenjak aku sakit. Suami mencari info dokter kandungan terbaik, begitu dapat walo letaknya di sidoarjo, aku diantar ke sana. Dr Sunaryadi. Begitu dokter memeriksa, langsung dikasih tau aku harus dibedah, di-insisi. Aku takut, gak mau asi distop. Dr Sun bilang tidak akan menyetop ASI. Suami ingin sesegera mungkin. Dr Sun langsung menjadwalkan operasi setelah dia praktek hari ini juga.
Serasa mendapat April MOP di tahun ini :(

4 hari lamanya harus menggunakan drain. seharusnya setelah operasi itu juga adik bayi belajar menyusu pake PD kiri tapi karena susternya salah intruksi jadi baru belajar nyusuin PD kiri hari ke-4 setelah drain diambil. Areola PD yang sudah mengeras bikin sakit-nya tetep aja, dan ada bagian-bagian lain yang mengeras bikin adik harus banting tulang menguras keringat. Tapi berkat ketelatenan adik, kerja keras tanpa nangis, 3 hari areola sudah melemas, 2 minggu setelah operasi luka sudah menutup sempurna dengan sendirinya (tanpa dijahit krn luka insisi cukup kecil) dan 3 minggu setelah operasi bagian-bagian lain yang mengeras mulai berangsur-angsur membaik dengan fisioterapi laser kurang lebih 6x.

Sebenarnya aku setelah operasi bingung kok tidak membaik secara cepat, sedangkan teman sharing yang sekasus persis juga gak ada (ada yang sekasus tp langsung menggunakan obat penyetop ASI), sharinglah aku ke temanku seorang dokter, dia menyarankan aku usg payudara di pro***. Tapi karena sekarang sudah membaik jadi belum sempat usg payudara. Untunglah semuanya akhirnya telah berlalu...

Semoga bermanfaat sharingku kali ini dan semoga Moms tidak pernah mengalami semua ini.
Read More..

Mahadewi


Hari Kamis, Tanggal 19 Februari 2010 pukul 23.20 kulahirkan bayi perempuan nan cantik, yang akan menjadi obat buat ibu dan ayahnya :)
Selamat datang sayang..

Putriku ... JANITRA AQILA PUTRI ...

Semoga menjadi anak yang berbakti bagi agama, negara dan orang tua


--------

Dulu aku suka sebel liat lagu kerennya PADI yang judulnya Mahadewi ternyata video klipnya bukan menceritakan seorang laki-laki yang memuja kekasihnya tapi yang muncul malah anak-anak kecil dan ibunya (mungkin ya hehehe) pakai baju putih-putih.

Baru kali ini aku paham begitu melihat putri kesayanganku lahir dan menangis keras, tiba-tiba lagu ini mengalir dan menjadi "lifesong"ku saat itu...

Begini ya rasanya, Jatuh cinta yang sesungguhnya..
Yang mampu mencairkan rasa dendam, sakit hati, iri dan semua sifat buruk. Wajahnya begitu damai dan selalu menghantuiku ketika aku berpisah walo hanya 1-2 jam.

Hamparan langit maha sempurna,
Bertahta bintang - bintang angkasa
Namun satu bintang yang berpijar,
Teruntai turun menyapa ku

Ada tutur kata terucap,
Ada damai yang kurasakan
Bila sinarnya sentuh wajahku,
Kepedihanku pun... terhapuskan

Alam rayapun semua tersenyum,
Merunduk dan memuja hadirnya
Terpukau aku menatap wajahnya,
Aku merasa mengenal dia...

Tapi ada entah dimana,
Hanya hatiku mampu menjawabnya
Mahadewi resapkan nilainya,
Pencarianku pun... usai sudah

Mahadewi resapkan nilainya,
Mahadewi tercipta untukku
Mahadewi resapkan nilainya,
Mahadewi tercipta untukku....................
Read More..